Pernah suatu ketika saat satu mobil dengan KH. Ali Yahya Lasem (Alm.) beliau menceritakan bahwa suatu hari saat hendak mengisi pengajian di Jepara adaISTRI DADAKAN KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak
Kiai Haji Imron Hamzah. KH Rais Syuriyah PBNU Periode 1999-2004 berdasarkan Keputusan Muktamar Lirboyo. Selama dua periode memegang jabatan yang sama untuk tingkat wilayah di PWNU Jawa Timur, yaitu pada 1992-1997 dan 1997-2002. Ketika itu Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim dipegang oleh KH A. Hasyim Muzadi yang kemudian menjadi Ketua Umum Tanfidziyah
KH Ali Ma’shum, Manzhumah ini diterima ijazahnya dari ayahnya (KH Ma’shum, P.P. Al-Hidayah Lasem Jawa Tengah) dan dari gurunya (KH Dimyati, Pondok Pesantren Termas Pacitan), yang diterima dari Syaikh Mahfuzh at-Tirmasi al-Jawi (ulama besar Hijaz akhir abad 19, asal Termas), dan seterusnya bersambung pada penyusunnya, Syaikh Yusuf bin Ismail
Berita wafatnya Ustaz Hasyim Yahya membawa angin duka bagi keluarga besar Pengasuh Pesantren Kauman Lasem, KH Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem atau Gus Zaim yang turut mendoakan dan menggelar salat gaib di Masjid Jami Lasem. Begitu pula KH Ubaidillah Ahror atau Gus Ubed, pemimpin Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan, juga memimpin salat gaib di